Sosialisasi Pentingnya Peran Keluarga dan Tenaga Kesehatan dalam Meningkatkan Pengetahuan Remaja tentang Risiko Kehamilan Di Wilayah Kerja Puskesmas Talikumain Kecamatan Tambusai Kabupaten Rokan Hulu

Sosialisasi Pentingnya Peran Keluarga dan Tenaga Kesehatan dalam Meningkatkan Pengetahuan Remaja tentang Risiko Kehamilan Di Wilayah Kerja Puskesmas Talikumain Kecamatan Tambusai Kabupaten Rokan Hulu

Kehamilan remaja merupakan salah satu permasalahan serius dalam kesehatan masyarakat, terutama di negara berkembang. Remaja sering kali belum memiliki pengetahuan yang cukup mengenai kesehatan reproduksi, risiko kehamilan dini, serta dampaknya terhadap kesehatan fisik, psikologis, dan sosial.

Definisi Kehamilan Remaja

Kehamilan remaja adalah kehamilan yang terjadi pada perempuan berusia 10–19 tahun. Kehamilan pada usia ini termasuk ke dalam kategori kehamilan risiko tinggi karena tubuh remaja belum berkembang sepenuhnya untuk menjalani kehamilan secara aman.

Risiko Kehamilan Remaja

Beberapa risiko yang dapat terjadi jika remaja mengalami kehamilan, antara lain:

a. Risiko Kesehatan Fisik

Komplikasi saat persalinan seperti preeklamsia dan kelahiran premature, Kekurangan gizi karena kebutuhan nutrisi ibu dan janin tidak tercukupi, Risiko kematian ibu dan bayi lebih tinggi pada usia remaja.

b. Risiko Psikologis

Stres, depresi, dan kecemasan, Rasa takut akan masa depan, penolakan sosial, dan tekanan keluarga

c. Risiko Sosial dan Pendidikan

Putus sekolah, Diskriminasi social, Terbatasnya kesempatan kerja dan masa depan

d. Risiko Ekonomi

Ketergantungan finansial kepada orang tua atau pasangan, Meningkatnya kemiskinan generasi

Faktor Penyebab Rendahnya Pengetahuan Remaja

Kurangnya pendidikan seks yang komprehensif di sekolah, Minimnya komunikasi antara orang tua dan anak terkait seksualitas, Pengaruh media yang menampilkan konten seksual tanpa edukasi, Pergaulan bebas dan kurangnya pengawasan orang tua.

"sosialisasi ini merupakan  bentuk kepedulian kami serta sebagai upaya pencegahan tingginya angka pernikahan dini dan pergaulan bebas" Ujar Dekan FIK Ns. Romy Wahyuny, S.Kep M.Kes.

Pentingnya Pengetahuan tentang Risiko Kehamilan Remaja

Pendidikan dan pengetahuan sangat penting untuk mencegah kehamilan remaja. Dengan pengetahuan yang baik, remaja dapat: Menunda aktivitas seksual sampai usia yang aman, Menggunakan kontrasepsi jika aktif secara seksual,Mengambil keputusan yang bertanggung jawab atas tubuh dan masa depan mereka

Strategi Peningkatan Pengetahuan Remaja

Pendidikan seks di sekolah sejak dini secara ilmiah dan menyeluruh, Kampanye publik dan media sosial untuk menjangkau remaja

Pelatihan bagi guru dan orang tua agar mampu memberi informasi yang benar, Pusat konseling remaja yang ramah dan mudah diakses.

Kurangnya pengetahuan remaja tentang risiko kehamilan dapat berkontribusi terhadap tingginya angka kehamilan usia muda. Upaya bersama antara keluarga, sekolah, pemerintah, dan masyarakat sangat penting untuk meningkatkan literasi kesehatan reproduksi remaja, sehingga generasi muda dapat hidup sehat, cerdas, dan bertanggung jawab.

Dalam rangka meningkatkan kesadaran remaja terhadap risiko kehamilan usia dini, telah dilaksanakan kegiatan Sosialisasi Pentingnya Dukungan Keluarga dan Peran Tenaga Kesehatan terhadap pemahaman remaja mengenai kesehatan reproduksi dan bahaya kehamilan di usia muda.

Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat peran aktif keluarga dalam memberikan edukasi sejak dini kepada anak-anak mereka, khususnya di masa remaja yang rentan terhadap berbagai pengaruh lingkungan. Selain itu, tenaga kesehatan juga diharapkan menjadi garda terdepan dalam memberikan informasi yang benar, akurat, dan mudah dipahami oleh para remaja.

Melalui kegiatan ini, para peserta yang terdiri dari pelajar, orang tua, dan kader kesehatan masyarakat diberikan pemahaman tentang:

Risiko medis dan psikologis dari kehamilan remaja, Pentingnya komunikasi terbuka antara orang tua dan anak. Cara efektif memberikan edukasi seksual dan reproduksi yang sehat. Peran Puskesmas dan tenaga kesehatan dalam mendampingi remaja

Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal untuk menciptakan ekosistem yang mendukung remaja dalam mengambil keputusan yang bijak terkait kesehatan reproduksi mereka. Dukungan keluarga dan bimbingan dari tenaga kesehatan menjadi faktor kunci dalam menekan angka kehamilan remaja yang masih cukup tinggi di berbagai daerah.

Dengan pendekatan yang menyeluruh, baik dari sisi keluarga maupun sektor kesehatan, diharapkan generasi muda Indonesia mampu tumbuh dengan sehat, sadar akan masa depan, dan terhindar dari risiko kehamilan yang tidak direncanakan