Kegiatan Pengabdian Masyarakat Penerapan Pijat Tuina pada Anak Usia 9-12 Bulan di Posyandu Teratai Desa Talikumain Tambus
Piijat Tui Na merupakan teknik pijat menggunakan tangan dan
penerapan tekanan pada titik pijat untuk meredakan gejala, mengobati penyakit,
atau membantu memulihkan kesehatan pasien. Manfaat pijat Tui Na pada bayi
balita meningkatkan nafsu makan, membantu memaksimalkan fungsi pencernaan
sehingga dapat meningkatkan berat badan si kecil.meningkatkan imunitas pada
bayi dan balita. Manfaat pada ibu meningkat rasa sayang pada ibu dan anak. agar
ibu bisa mengaplikasikan pijat Tui Na di rumah. Menginat pentingnya pijat Tui
Na dan sangat efektif untuk meningkatkan nafsu makan dan berat badan balita, juga
efektif mengatasi kesulitan makan pada balita dengan cara memperlancar
peredaran darah ke limpa dan pencernaan sehingga dapat juga membantu
meningkatkan berat badan balita.
Keterampilan memberikan Pijat Tuina dibekali
oleh tim Pengabdian masyarakat oleh Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pasir
Pengaraian yang diketuai oleh Ibu Bdn. Siti Nurkhasanah, SST, M.Keb, CH. Beserta TIM melakukan kegiatan yang merupakan
juga untuk mencegah stunting di Desa Talikumain Tambusai dengan tujuan salah
satunya untuk mengatasi masalah kesulitan makan pada anak dengan cara non
Farmakologi yaitu dengan pijat Tui Na. Pijat Tui Na ini juga merupakan salah
satu metode terapi komplementer pada asuhan Bayi, Balita dan Anak. Oijat
dipercaya mampu memperlancar peredaran darah ke limpa dan pencernaan. Ketika dilakukan
secara benar dapat efektif memperbaiki nafsu makan dan meningkatkan Berat Badan
pada anak.
Kegiatan yang dihadiri
oleh 14 kader Posyandu dilaksanakan pada Hari Jum’at tanggal 6 Juni 2025 di Posyandu
Teratai di Desa Taikumain Tambusai.
Menurut Kemenkes Rl, 2011, Posyandu merupakan wadah pemberdayaan dan alih informasi
dari petugas kesehatan kepada masyarakat dan antar
sesama masyarakat serta mendekatkan pelayanan
kesehatan dasar. Keberadaan Posyandu sangat diperlukan dalam mendekatkan upaya promotif
dan preventif kepada masyarakat,
utamanya terkait dengan upaya peningkatan status gizi masyarakat serta upaya
kesehatan ibu dan anak.
Mayoritas kegiatan rutin di posyandu ada 5 (lima)
kegiatan, yaitu Kesehatan lbu dan Anak
(KIA), Keluarga Berencana (KB), imunisasi, gizi, dan penanggulangan diare.
Masih terdapat beberapa posyandu yang
masih berstatus pratama. Di Tambusai, masih ada beberapa posyandu yang berstatus pratama, ini menjadi tantangan bagi kader posyandu untuk meningkatkan strata menjadi madya,
purnama atau bahkan mandiri. Terutama di desa
Talikumain yang terdiri dari 3 posyandu masih berstatus pratama dengan
memiliki total 5 kader. Salah satu syarat peningkatan strata Posyandu yaitu adanya program
tambahan dan dana sehat. Salah satu program
tambahan dalam posyandu balita dengan kegiatan kelas pijat Tuina untuk
mengatasi kesulitan makan pada anak, terutama di fase awal anak mengenal amkan
yaitu fase MPASI.
Hal ini merupakan
tantangan bagi kader desa Talikumain untuk meningkatkan strata menjadi madya, purnama atau bahkan mandiri.
Salah satu syarat peningkatan strata Posyandu yaitu adanya program
tambahan dan dana sehat. Namun sampai
saat ini belum ada program tambahan
yang terlaksana di posyandu di desa Talikumain tersebut.
Desa Talikumain merupakan
salah satu desa yang ada di kecamatan
Tambusai, kabupaten Rokan Hulu yang memiliki 2 posyandu dengan letak
geografis tidak jauh dari kota Kecamatan Tambusai. Kegiatan pengabdian ini menginisiasi
program tambahan posyandu yang memadukan terapi komplementer dalam pelayanan posyandu.
Untuk mencegah peningkatan angka balita stunting maka harus dilakukan
penangangan sejak dini. Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis pada
balita yang disebabkan asupan gizi yang kurang dalam waktu yang cukup lama
akibat pemeberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi anak. Salah
satu penyebabnya adalah kekurangan
gizi dalam waktu lama itu terjadi sejak janin dalam kandungan sampai awal
kehidupan anak (1000 Hari Pertama Kelahiran).
Pengabdian masyarakat diawali dengan melakukan registrasi
dan pengisian kuisioner sebagai bahan sebelum pemaparan materi yang dilakukan oleh
Ketua tim kepada mitra mengenai pijat Tui Na pada anak dalam mengatasi
stunting. Pada pemaparan materi disampaikan definisi pijat Tui Na, tujuan pijat
Tui Na, manfaat pijat Tui Na, dan cara melakukan pijat Tui Na. Setelah memaparkan
materi, diberikan nya waktu untuk mitra mengulang dan mempraktekkan materi Tui
Na dengan tujuan mengevaluasi apakah materi tersampaikan dengan baik. Jika ada
yang masih tidak paham maka akan diberi materi ulang sampai mitra bisa mendemonstrasikan
pijat tuina dan dapat melakukan treatment pada anak nya dirumah atau kepada
peserta posyandu saat jadwal posyandu tiba..
Stunting dipengaruhi oleh kurangnya asupan gizi
dalam waktu lama, sehingga wajib menjadi perhatian khusus dalam pemenuhan gizi
pada anak. Dalam pemenuhan gizi pun yang berperan besar adalah nafsu makan
serta keragaman jenis makanan, hal ini sangat mempengaruhi keberhasilan
Pemenuhan gizi. Selain itu salah satu upaya meningkatkan nafsu makan dapat
dilakukan dengan pijat Tui Na. Nah pijat Tui Na adalah teknik pijat yang
berasal dari cina yang dapat membantu meningkatkan nafsu makan juga dapat
memperlancar pencernaan.
TIM kami yang terdiri dari Bdn. Siti Nurkhasanah, SST,
M.Keb, CH mempunyai kepakaran dibidang Komplementer Kebidanan dan telah menulis buku tentang
Terapi Komplementer Kebidanan tentunya sangat tepat memberikan materi tentang
salah satu terapi komplementer dalam asuhan bayi, balita dan anak tentang
pemberian pijat tuina, Ns. Romy Wahyuny, M.Kes yang membidangi
asuhan pada Neonatus, Bayi dan anak, berkontribusi dalam membantu melakukan
pemeriksaan fisik dan tumbuh kembang anak dan Masdi Janiarli, SST M.Kes fokus pada
cakupan dan kebutuhan gizi anak. Kegiatan ini juga menyertakan mahasiswa sebagai bentuk aktualisasi
atas semua ilmu dan pengalaman yang diperoleh di kampus.
Kegiatan Pengabdian ini Kami lakukan sejak Maret 2025 dan turun ke lapangan
pada tanggal 6 Juni 2025.
Diawali dengan
pemberian materi, kemudian praktik pijat tuina langsung kepada anak dan
dilanjutkan demonstrasi semua peserta kea nak langsung, Alhamdulillah 100 % semua
peserta dapat melakukan treatment pijat tuina.
Kami bersinergi
dengan Puskemas Tambusai serta Desa Talikumain dengan dukungan pendanaan dari
Hibah Pengabdian yang diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat Universitas Pasir Pengaraiani tahun anggaran 2024. Harapannya
langkah nyata ini bisa membawa dampak baik bagi masyarakat” pungkas Siti
Nurkhasanah, sebagai ketua TIM.